Skip to main content

MUHASABAH

SETIAP hari sebelum tidur tanyalah pada diri kita sendiri:

"Andai aku meninggal dunia, macam mana aku nak berhadapan dengan kubur yang gelap?"

"Andai aku meninggal dunia, sempatkah aku bersolat taubat kepada-NYA?"

"Andai aku meninggal dunia, mampukah aku mengangkat muka di hadapan-NYA?"

"Andai aku meninggal dunia, sempatkah aku buang semua gambar tidak patuh syariah di media sosial?"

"Andai aku meninggal dunia, sempatkah aku memaafkan semua orang seikhlas hati?"

"Andai aku meninggal dunia, sempatkah aku membayar hutang-hutang kepada manusia dan kepada ALLAH?"

"Andai aku meninggal dunia, adakah Al-Quran akan menjadi penemanku dalam kegelapan di alam barzakh?"

"Andai aku meninggal dunia, sempatkah aku menggunakan dunia sebagai jambatan kebaikan buatku menuju akhirat?"

Jika hari ini kita masih boleh berbicara, maka bicaralah yang baik-baik.

Jika hari ini kita masih boleh bersenda gurau, maka berguraulah dengan penuh kasih sayang terhadap sesama.

Jika hari ini kita masih boleh menghirup udara, perbanyakkan ibadah dan jauhi maksiat.

Jika hari ini kita masih boleh membaca al-Quran, maka hayatilah makna setiap ayat dengan penuh keinsafan.

Jika hari ini kita masih boleh solat penuh khusyuk, maka jangan lupa banyakkan berdoa dan berzikir.

Jika hari ini kita masih boleh bersama insan tersayang, maka penuhkanlah dengan rasa kebaikan dan sentuhan kasih sayang.

Mana tahu esok atau nanti semuanya tiada lagi. Mana tahu kita pula akan disolatkan.

Mana tahu nanti atau esok kita pula yang mendengar. Suara bacaan al-Quran penuh tangisan sendu.

Mana tahu esok atau nanti tempat kita sudah berubah. Dunia hanyalah pinjaman. Semua yang fana akan ke alam barzakh.


Lakukanlah Solat-solat sunat yang membawa keampunan ALLAH di akhir malam. Perbanyakkanlah istighfar, zikir dan selawat. Maafkan semua orang sebelum tidur. Hidup kita tentu akan berada dalam kebaikan dan kita dapat pergi bertemu ALLAH dalam keadaan Husnul Khotimah dengan penuh keredhaan-NYA. 

In Sya ALLAH.


Comments

Popular posts from this blog

POHON SA'DAN

POHON Sa'dan yang bagaikan Sirat.  Membuat hilang semua nafsu dunia! Wahai diri,  Lebih baik kau diuji di dunia sebagai pembersih diri. Lebih baik kau disakiti di dunia agar terangkat darjatmu.  Lebih baik kau lelah di dunia agar bisa beristirahat kelak di akhirat.  Ingatlah bahwa waktu yang sekejap mata di dunia ini akan menentukan tempatmu yang abadi di akhirat. "Kemudian didatangkan jambatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jambatan itu?”.  Jawab baginda, “Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang hujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa'dan..." (Muttafaqun ‘alaih). "Dan dibentangkanlah jambatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”.  Pada Sirat itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. P...

HIJAB dan JILBAB

PEMAKAIAN hijab yang huru hara dengan rupa bentuk yang menyanggah norm, adalah talbis iblis.... Tipu daya iblis.... Hijabista ultra tabarruj.... Hijabista menjadi permainan wanita masa kini. Sesuatu yang suci dan lambang taqwa berubah menjadi bahan lawak atas nama "minda terbuka!" Astaghfirullah..... Astaghfirullah.... Hijab milik umat, milik ALLAH. Kini muslimah kita diperbodohkan. "Dan jauhkanlah diri dari orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan hiburan, dan mereka telah diperdayakan oleh kehidupan dunia." (Q6:70). Mana tudung taqwa, mana tudung nafsu? Jika pemakai tudung berdegil dan kata, “Biarlah, asalkan tutup aurat”, dia harus terima kata-kata “Biar bodoh, asalkan tutup aurat”.... Fesyen bukan kebodohn. Fesyen adalah seni. Dan ALLAH sukakan keindahan seni. Tetapi bukan semua kesenian seni... Jangan hina fesyen dan seni! Jika tudung itu iman dan iman itu Quran, bilakah kali terakhir Quran dibuka untuk menilai cara diri berpakaian? Jilbab dan h...

KEKAYAAN SEJATI

ADA seorang miskin bertanya pada Sang Guru Bijak, "Mengapa saya jadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup?" Sang Guru menjawab, "Kerana kau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain". "Tapi saya tidak punya apapun untuk diberikan pada orang lain." Kata Sang Guru Bijak, "Sebenarnya kau punya banyak untuk diberikan pada orang lain". "Apakah itu, guru?" Sang Guru menjawab: 1. Dengan Mulut yang kau punya, kau boleh berikan senyuman dan pujian. 2. Dengan Mata yang kau punya, engkau boleh memberi tatapan yang lembut. 3. Dengan Telinga yang kau punya, kau bolej beri perhatian untuk mendengar keluh kesah orang di sekelilingmu. 4. Dengan Wajah yang kau punya, kau boleh beri keramahan. 5. Dengan Tangan yang kau punya, kau boleh beri bantuan dan pertolongan pada orang lain dan banyak lagi. Jadi sesungguhnya kau bukanlah miskin, hanya saja kau tidak pernah mahu memberi pada orang lain. Itulah yang menyebabkan oran...