Skip to main content

KANVAS KEHIDUPAN



KANVAS itu asalnya putih bersih seperti kabut di bukit tinggi, lembut dan dingin. Namun masa yang berlalu telah mengubah warnanya. 

Tidak ada  orang yang ingin kanvas kehidupannya digambarkan hitam. Campuran dan adukkan rona menciptakan kelam yang tebal atau tipis.  Selagi basah, warna pada kanvas masih boleh diubah agar kelam itu dihiasi cahaya yang mampu mengindahkan pandangan mata, biar pun hitam tidak boleh menjadi putih tapi kelabu sudah memadai. 

Justeru, hiasi hati dengan IMAN dan AKAL sebagai penasihat, agar langkah tidak tersasar dan  rona pada kanvas kehidupan tergambar dengan baik. Biarpun terkadang kelihatan samar-samar namun tetap indah dan berkat.

Selagi dilakukan dengan kekuatan diri yang datang dari ILAHI, tidak ada yang akan disesali biar pun masih sedang diuji. Kebahagiaan mampu dimiliki. Masih boleh diubah asalkan sentiasa ada doa tanpa henti kepada Sang Pencipta.

Andai ketika ini kanvas kehidupan kita pekat hitam. Andai ketika ini kita rebah dan berada di bawah, itu bukan bererti kalah, rendah dan hanya pasrah. Bangkitlah, kuatkan tekad dan berhusnuzon dengan ALLAH. Kanvas kehidupan yang hitam itu kita ubah menjadi perang keemasan.  

Pun begitu, jika takdir sudah terpahat mati, maka redhalah dengan kehendak ILAHI. DIA Maha Mengetahui apa yang baik untuk diri kita ini.


HAKIKAT HIDUP

Ada harta bantulah orang lain, lakukan kebaikan untuk orang lain.
Ada ilmu berbagilah untuk menjadikan yang belum tahu menjadi tahu.
Ada jabatan gunakan untuk memudahkan urusan orang lain.
Ada kekuatan bantulah orang lain yang lemah.
Ada pengaruh, pengaruhilah orang lain untuk menjadi baik dan lebih baik.
Ada idea, berbagilah kepada orang lain
Ada kebaikan, ajarkan kebaikan itu kepada orang lain.
Ada keterampilan, ajarkanlah itu kepada orang lain.
Tak ada apapun? Ada tangan untuk mendoakan orang lain.
Tangan pun tak ada? Ada lisan untuk mengalirkan doa kepada orang lain

Terlalu banyak sebenarnya yang boleh kita buat dalam hidup ini, terlalu banyak keadaan dan orang lain yang boleh kita tolong.

Merenung, berfikir, untuk apa Allah menciptakan kita dengan keadaan sekarang ini, pasti ada tujuannya dan tujuan itu pasti baik. Berdoalah agar sisa-sisa hidup kita penuh kebaikan dan manfaat untuk orang lain.

CERITERA ZAMAN ENTAH BERENTAH 



SUAMI FASIK:" Aku bosanlah dengan perangai kau ni? Asal nak mula kerja saja baca Bismillah. Tak payah bacalah!"

ISTERI BERIMAN: "Tak boleh macam tu, bang. Kita hamba ALLAH. Kenalah sentiasa ingat pada DIA. Moga ALLAH beri abang hidayah."

SUAMI FASIK: (berbisik dalam hati) “Tak apa, Aku akan buat kau putus asa nanti." ... "Nah, ambil dan simpan gelang emas ni!"

Si isteri mengambil gelang itu dan menyimpannya dalam almari. Si suami mengintai dari belakang. Tanpa pengetahuan isteri, gelang itu diambil dan dibuangkan ke sungai.  

Seminggu kemudian ...

SUAMI: “Mana gelang yang aku beri minggu lepas?”
Si isteri pergi ke almari dengan diikuti oleh suaminya. Dia membuka almari dengan “Bismillahir rohmaanir rohiim.”

(Pada saat itulah ALLAH SWT memerintahkan Malaikat menyelam ke dalam sungai, mengambil gelang itu dan meletakkan ke tempatnya).

ISTERI BERIMAN: "Nah, ini dia ,bang!"
 


SUAMI FASIK: ???



Comments

Popular posts from this blog

PERLUKAH BERI BANTUAN?

BENARKAH MEREKA YANG MENERIMA BANTUAN ITU MEMALUKAN DAN MENYUSAHKAN? Nabi S.A.W sebelum wafat berpesan: " Sesungguhnya mereka yang paling baik di kalanganku ialah mereka yang meminta haknya daripadaku atau menghalalkannya agar aku bertemu dengan Tuhanku dalam keadaan yang baik.." (Kitab Al A'adalah Fil Islam)  Sebagai pemimpin yang baik dan berkebajikan maka ingatlah bahawa... 1-Ada rakyat faqir miskin yang memerlukan bantuan, itulah ujian bagi mereka. ALLAH juga beri ujian kepada yang memegang kekayaan, adakah mereka amanah dengan harta yang ALLAH telah berikan. 2-Kadangkala rakyat yang hidup sederhana juga, walaupun mungkin tidak miskin, tetapi dalam keadaan tertentu turut memerlukan bantuan. Maka pemerintah kena bantu kebajikan mereka. 3-Ada rakyat yang asalnya kaya dan banyak duit, tapi kerana potongan cukai, insuran, hutang dan sebagainya terpaksa memerlukan bantuan. Maka pemerintah yang berkebajikan mestilah membantu Daripada hadis di atas, Nabi S.A.W. menyatakan ba...

HIJAB dan JILBAB

PEMAKAIAN hijab yang huru hara dengan rupa bentuk yang menyanggah norm, adalah talbis iblis.... Tipu daya iblis.... Hijabista ultra tabarruj.... Hijabista menjadi permainan wanita masa kini. Sesuatu yang suci dan lambang taqwa berubah menjadi bahan lawak atas nama "minda terbuka!" Astaghfirullah..... Astaghfirullah.... Hijab milik umat, milik ALLAH. Kini muslimah kita diperbodohkan. "Dan jauhkanlah diri dari orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan hiburan, dan mereka telah diperdayakan oleh kehidupan dunia." (Q6:70). Mana tudung taqwa, mana tudung nafsu? Jika pemakai tudung berdegil dan kata, “Biarlah, asalkan tutup aurat”, dia harus terima kata-kata “Biar bodoh, asalkan tutup aurat”.... Fesyen bukan kebodohn. Fesyen adalah seni. Dan ALLAH sukakan keindahan seni. Tetapi bukan semua kesenian seni... Jangan hina fesyen dan seni! Jika tudung itu iman dan iman itu Quran, bilakah kali terakhir Quran dibuka untuk menilai cara diri berpakaian? Jilbab dan h...

POHON SA'DAN

POHON Sa'dan yang bagaikan Sirat.  Membuat hilang semua nafsu dunia! Wahai diri,  Lebih baik kau diuji di dunia sebagai pembersih diri. Lebih baik kau disakiti di dunia agar terangkat darjatmu.  Lebih baik kau lelah di dunia agar bisa beristirahat kelak di akhirat.  Ingatlah bahwa waktu yang sekejap mata di dunia ini akan menentukan tempatmu yang abadi di akhirat. "Kemudian didatangkan jambatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jambatan itu?”.  Jawab baginda, “Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang hujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa'dan..." (Muttafaqun ‘alaih). "Dan dibentangkanlah jambatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”.  Pada Sirat itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. P...