Skip to main content

KAMI TAKUT MEMBAZIR



Kami takut hati kami kian mengeras dan sulit menerima nasihat, namun sangat pandai menasihati.
Kami takut kami merasa paling benar, sehingga merendahkan yang lain.
Kami takut ego kami terlalu tinggi, hingga merasa paling baik di antara yang lain.
Kami takut kami lupa bercermin, namun sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.
Kami takut ilmu kami akan membuat kami menjadi sombong dan memandang rendah mereka yang berbeza dengan kami.
Kami takut lidah kami makin lincah membicarakan aib orang lain, namun lupa dengan aib kami yang menggunung.
Kami takut kami hanya hebat berkata-kata, namun buruk dalam bertindak.
Kami takut kami hanya bijak dalam berdakwah, namun sulit untuk mentaati.
Kami takut kami hanya lincah mengkritik, namun lemah memperbetulkan diri sendiri.
Kami takut kami membenci dosa orang lain namun saat kami sendiri buat dosa, kami enggan membencinya.


SOLAT itu membazir sekiranya tidak disertai dengan khusyuk. ILMU itu membazir sekiranya tidak diamalkan di jalan kebaikan. AMALAN itu membazir sekiranya tidak dilakukan dengan keikhlasan. HARTA itu membazir sekiranya dibelanjakan dalam perkara yang tidak bermanfaat dan tidak diredhai ALLAH. HATI itu membazir sekiranya kosong dari mengingati ALLAH. TUBUH BADAN itu membazir sekiranya tidak digunakan untuk beribadah kepada ALLAH. CINTA itu membazir sekiranya dicurahkan kepada selain daripada ALLAH atau lebih cintakan dunia. MASA itu membazir sekiranya tidak diurus dengan baik dan bermanfaat. AKAL FIKIRAN itu membazir sekiranya tidak memikirkan sesuatu yang bermakna kepada agama. KESIHATAN itu membazir sekiranya nikmat sihat yang dimiliki tidak dimanfaatkan secukupnya untuk bekalan mati dan hari kemudian.


YA ALLAH YA TUHAN kami

Ampunilah kesalahan kami
Kami berlindung pada-Mu dari kelemahan diri sendiri.
Lembutkanlah hati kami dan redamlah ego kami.
Jauhkan kami dari sifat berbangga diri.
Aamiin yaa Rabbal Alamiin.

Comments

Popular posts from this blog

POHON SA'DAN

POHON Sa'dan yang bagaikan Sirat.  Membuat hilang semua nafsu dunia! Wahai diri,  Lebih baik kau diuji di dunia sebagai pembersih diri. Lebih baik kau disakiti di dunia agar terangkat darjatmu.  Lebih baik kau lelah di dunia agar bisa beristirahat kelak di akhirat.  Ingatlah bahwa waktu yang sekejap mata di dunia ini akan menentukan tempatmu yang abadi di akhirat. "Kemudian didatangkan jambatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jambatan itu?”.  Jawab baginda, “Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang hujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa'dan..." (Muttafaqun ‘alaih). "Dan dibentangkanlah jambatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”.  Pada Sirat itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. P...

HIJAB dan JILBAB

PEMAKAIAN hijab yang huru hara dengan rupa bentuk yang menyanggah norm, adalah talbis iblis.... Tipu daya iblis.... Hijabista ultra tabarruj.... Hijabista menjadi permainan wanita masa kini. Sesuatu yang suci dan lambang taqwa berubah menjadi bahan lawak atas nama "minda terbuka!" Astaghfirullah..... Astaghfirullah.... Hijab milik umat, milik ALLAH. Kini muslimah kita diperbodohkan. "Dan jauhkanlah diri dari orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan hiburan, dan mereka telah diperdayakan oleh kehidupan dunia." (Q6:70). Mana tudung taqwa, mana tudung nafsu? Jika pemakai tudung berdegil dan kata, “Biarlah, asalkan tutup aurat”, dia harus terima kata-kata “Biar bodoh, asalkan tutup aurat”.... Fesyen bukan kebodohn. Fesyen adalah seni. Dan ALLAH sukakan keindahan seni. Tetapi bukan semua kesenian seni... Jangan hina fesyen dan seni! Jika tudung itu iman dan iman itu Quran, bilakah kali terakhir Quran dibuka untuk menilai cara diri berpakaian? Jilbab dan h...

KEKAYAAN SEJATI

ADA seorang miskin bertanya pada Sang Guru Bijak, "Mengapa saya jadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup?" Sang Guru menjawab, "Kerana kau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain". "Tapi saya tidak punya apapun untuk diberikan pada orang lain." Kata Sang Guru Bijak, "Sebenarnya kau punya banyak untuk diberikan pada orang lain". "Apakah itu, guru?" Sang Guru menjawab: 1. Dengan Mulut yang kau punya, kau boleh berikan senyuman dan pujian. 2. Dengan Mata yang kau punya, engkau boleh memberi tatapan yang lembut. 3. Dengan Telinga yang kau punya, kau bolej beri perhatian untuk mendengar keluh kesah orang di sekelilingmu. 4. Dengan Wajah yang kau punya, kau boleh beri keramahan. 5. Dengan Tangan yang kau punya, kau boleh beri bantuan dan pertolongan pada orang lain dan banyak lagi. Jadi sesungguhnya kau bukanlah miskin, hanya saja kau tidak pernah mahu memberi pada orang lain. Itulah yang menyebabkan oran...