Skip to main content

JANGAN ANGGAP DIRI LEBIH SUCI

ABU YAZID AL BUSTHAMI adalah seorang Syekh atau Pemimpin Kaum Sufi. Namun siapa sangka beliau pernah mendapat ilmu sangat berharga dari seekor anjing jalanan. 

Abu Yazid Al-Busthami yang suka berjalan sendirian waktu malam telah melihat seekor anjing berjalan ke arahnya. Ketika sudah hampir mendekati, Al-Busthami mengangkat jubahnya sebab khuatir tersentuh si anjing yang katanya najis. 

Spontan anjing itu berhenti dan terus memandangnya. Entah bagaimana Abu Yazid seperti mendengar seakan anjing itu berkata kepadanya, "Hai Syekh, tubuhku kering dan tidak akan menyebabkan najis padamu. Kalaupun kau merasa terkena najis, kau cuma kena basuh 7 kali dengan air dan tanah, maka najis itu akan hilang. Tapi jika kau angkat jubahmu kerana menganggap dirimu yang berbaju dan berbadan Manusia itu merasa lebih mulia, dan menganggap aku yang berbadan anjing ini najis dan hina, maka najis yang menempel di hatimu itu "Tidak akan bersih walaupun kau membasuhnya dengan air 7 lautan!"

Abu Yazid tersentak dan minta maaf  pada Si Anjing. Sebagai tanda permohonan maafnya yang ikhlas, dia mengajak anjing itu untuk bersahabat dan berjalan bersama. Tapi si anjing itu menolak dan berkata, "Kau tak patut berjalan denganku, kerana mereka yang memuliakanmu akan mencemuhmu dan melempar aku dengan batu. Aku tidak tahu mengapa mereka menganggapku begitu hina, padahal aku berserah diri pada sang ALLAH atas wujudku yang seperti ini. Lihatlah..... !! Aku tak menyimpan dan membawa seketul tulangpun, sedangkan kau masih menyimpan sekarung gandum", lalu anjing itu pun pergi meninggalkan Abu Yazid yang masih terpinga-pinga. 

Abu Yazid masih terdiam tapi dalam hatinya dia berbisik, "Ya Allah, untuk berjalan dengan seekor anjing Ciptaan-MU pun aku tak layak, Bagaimana aku merasa layak berjalan bersama dengan-MU, Ampunilah aku dan sucikan hatiku dari pada Najis hatiku ini."

Sejak peristiwa itu, Syeikh Abu Yazid sentiasa memuliakan dan mengasihi semua makhluk Tuhan tanpa syarat. 

"Janganlah menganggap dirimu lebih suci daripada yang lain, sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang paling suci di antara hamba-hamba-NYA." (Surah an-Najm).

(Channel Telegram Kitab Tasawuf Online) 

JANGAN BANGGA KITA HANYA HAMBA 

Ada orang bangga dengan suaminya, akhirnya suaminya CURANG pada dia.

Ada orang bangga dengan anaknya, akhirnya ALLAH AMBIL nyawa anaknya.  

Ada orang bangga dengan hartanya, akhirnya jadi mangsa ROMPAKAN.

Ada orang bangga dengan jawatannya, akhirnya dia diberhentikan kerja, jadi PENGANGGUR.

Ada orang bangga dengan kecantikannya, akhirnya kena STROK, habis herot hilang kecantikannya.

Ada orang bangga dengan ketampanannya, akhirnya ditimpa kemalangan, CACAT semua.

Ada orang bangga dengan pimpinannya, akhirnya jadi gila kuasa. Tak sedar yang dipimpinnya BERPECAH-BELAH.

Ada orang bangga dengan ilmunya, akhirnya menjadi JAHIL kerana tidak mengamalkan ilmunya.

Dengan siapalah kita hendak berbangga dengan apa yang kita ada di atas dunia, sedangkan semua itu ALLAH bagi pinjam sementara. Pengakhirannya kita tak tahu akan jadi apa.

                         

Carilah sahabat kerana 'akhiratnya' bukan kerana 'dunianya'. Ingatlah firman ALLAH S.W.T:

“ Pada hari itu (akhirat) sahabat-sahabat karib, sesetengahnya akan menjadi musuh kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan taqwa (iman dan amal soleh) ”.

(Surah Az-Zukhruf : Ayat 67)

Comments

Popular posts from this blog

POHON SA'DAN

POHON Sa'dan yang bagaikan Sirat.  Membuat hilang semua nafsu dunia! Wahai diri,  Lebih baik kau diuji di dunia sebagai pembersih diri. Lebih baik kau disakiti di dunia agar terangkat darjatmu.  Lebih baik kau lelah di dunia agar bisa beristirahat kelak di akhirat.  Ingatlah bahwa waktu yang sekejap mata di dunia ini akan menentukan tempatmu yang abadi di akhirat. "Kemudian didatangkan jambatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jambatan itu?”.  Jawab baginda, “Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang hujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa'dan..." (Muttafaqun ‘alaih). "Dan dibentangkanlah jambatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”.  Pada Sirat itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. P...

HIJAB dan JILBAB

PEMAKAIAN hijab yang huru hara dengan rupa bentuk yang menyanggah norm, adalah talbis iblis.... Tipu daya iblis.... Hijabista ultra tabarruj.... Hijabista menjadi permainan wanita masa kini. Sesuatu yang suci dan lambang taqwa berubah menjadi bahan lawak atas nama "minda terbuka!" Astaghfirullah..... Astaghfirullah.... Hijab milik umat, milik ALLAH. Kini muslimah kita diperbodohkan. "Dan jauhkanlah diri dari orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan hiburan, dan mereka telah diperdayakan oleh kehidupan dunia." (Q6:70). Mana tudung taqwa, mana tudung nafsu? Jika pemakai tudung berdegil dan kata, “Biarlah, asalkan tutup aurat”, dia harus terima kata-kata “Biar bodoh, asalkan tutup aurat”.... Fesyen bukan kebodohn. Fesyen adalah seni. Dan ALLAH sukakan keindahan seni. Tetapi bukan semua kesenian seni... Jangan hina fesyen dan seni! Jika tudung itu iman dan iman itu Quran, bilakah kali terakhir Quran dibuka untuk menilai cara diri berpakaian? Jilbab dan h...

KEKAYAAN SEJATI

ADA seorang miskin bertanya pada Sang Guru Bijak, "Mengapa saya jadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup?" Sang Guru menjawab, "Kerana kau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain". "Tapi saya tidak punya apapun untuk diberikan pada orang lain." Kata Sang Guru Bijak, "Sebenarnya kau punya banyak untuk diberikan pada orang lain". "Apakah itu, guru?" Sang Guru menjawab: 1. Dengan Mulut yang kau punya, kau boleh berikan senyuman dan pujian. 2. Dengan Mata yang kau punya, engkau boleh memberi tatapan yang lembut. 3. Dengan Telinga yang kau punya, kau bolej beri perhatian untuk mendengar keluh kesah orang di sekelilingmu. 4. Dengan Wajah yang kau punya, kau boleh beri keramahan. 5. Dengan Tangan yang kau punya, kau boleh beri bantuan dan pertolongan pada orang lain dan banyak lagi. Jadi sesungguhnya kau bukanlah miskin, hanya saja kau tidak pernah mahu memberi pada orang lain. Itulah yang menyebabkan oran...