Skip to main content

MASUKKAN AKU KE DALAM GOLONGAN YANG SEDIKIT



SUATU ketika, Khalifah ‘Umar al-Khattab RA sedang melakukan tawaf dan dia mendengar seseorang memanjatkan doa:

اللهم اجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ القَلِيْل

“Ya ALLAH, jadikanlah aku dalam kalangan hambaMu yang sedikit.”

Berasa hairan dengan doa itu, selepas tawaf Saidina Umar bertanya kepadanya: “Mengapa kamu berdoa sebegitu rupa? Belum pernah aku mendengar sesuatu seperti itu.”

Sahabat itu menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, aku membaca doa itu kerana aku takut dengan penjelasan Allah:

وَلَقَدۡ مَكَّنَّٰكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَجَعَلۡنَا لَكُمۡ فِيهَا مَعَٰيِشَۗ قَلِيلٗا  مَّا تَشۡكُرُونَ ١٠

"Dan sesungguhnya KAMI telah menetapkan kamu (dan memberi kuasa) di bumi dan KAMI jadikan untuk kamu padanya (berbagai jalan) penghidupan (supaya kamu bersyukur, tetapi) amatlah sedikit kamu yang bersyukur". (Al A’raf ayat 10).

‘Umar tersentak mendengar jawapan itu, lantas memberi respon, “Sungguh setiap orang lebih faham tentang agama daripada aku.” Saidina Umar menangis. 



Sedikit sekali orang yang bersyukur. Justeru berusahalah kita untuk menjadi orang bersyukur. Malah ALLAH akan tambahkan lagi nikmat kepada hamba-hamba-NYA yang bersyukur!

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan jika kamu sekalian bersyukur atas nikmat yang AKU berikan, maka niscaya akan AKU tambah nikmat-KU untukmu. Dan jika kamu sekalian kufur atas nikmat-KU, maka sesungguhnya azab-KU itu sangat pedih” (Ibrahim: 7)

اللهم اجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ القَلِيْل

“Ya ALLAH, jadikanlah aku dalam kalangan hamba-MU yang sedikit.”



Comments

Popular posts from this blog

POHON SA'DAN

POHON Sa'dan yang bagaikan Sirat.  Membuat hilang semua nafsu dunia! Wahai diri,  Lebih baik kau diuji di dunia sebagai pembersih diri. Lebih baik kau disakiti di dunia agar terangkat darjatmu.  Lebih baik kau lelah di dunia agar bisa beristirahat kelak di akhirat.  Ingatlah bahwa waktu yang sekejap mata di dunia ini akan menentukan tempatmu yang abadi di akhirat. "Kemudian didatangkan jambatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jambatan itu?”.  Jawab baginda, “Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang hujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa'dan..." (Muttafaqun ‘alaih). "Dan dibentangkanlah jambatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”.  Pada Sirat itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. P...

HIJAB dan JILBAB

PEMAKAIAN hijab yang huru hara dengan rupa bentuk yang menyanggah norm, adalah talbis iblis.... Tipu daya iblis.... Hijabista ultra tabarruj.... Hijabista menjadi permainan wanita masa kini. Sesuatu yang suci dan lambang taqwa berubah menjadi bahan lawak atas nama "minda terbuka!" Astaghfirullah..... Astaghfirullah.... Hijab milik umat, milik ALLAH. Kini muslimah kita diperbodohkan. "Dan jauhkanlah diri dari orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan hiburan, dan mereka telah diperdayakan oleh kehidupan dunia." (Q6:70). Mana tudung taqwa, mana tudung nafsu? Jika pemakai tudung berdegil dan kata, “Biarlah, asalkan tutup aurat”, dia harus terima kata-kata “Biar bodoh, asalkan tutup aurat”.... Fesyen bukan kebodohn. Fesyen adalah seni. Dan ALLAH sukakan keindahan seni. Tetapi bukan semua kesenian seni... Jangan hina fesyen dan seni! Jika tudung itu iman dan iman itu Quran, bilakah kali terakhir Quran dibuka untuk menilai cara diri berpakaian? Jilbab dan h...

KEKAYAAN SEJATI

ADA seorang miskin bertanya pada Sang Guru Bijak, "Mengapa saya jadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup?" Sang Guru menjawab, "Kerana kau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain". "Tapi saya tidak punya apapun untuk diberikan pada orang lain." Kata Sang Guru Bijak, "Sebenarnya kau punya banyak untuk diberikan pada orang lain". "Apakah itu, guru?" Sang Guru menjawab: 1. Dengan Mulut yang kau punya, kau boleh berikan senyuman dan pujian. 2. Dengan Mata yang kau punya, engkau boleh memberi tatapan yang lembut. 3. Dengan Telinga yang kau punya, kau bolej beri perhatian untuk mendengar keluh kesah orang di sekelilingmu. 4. Dengan Wajah yang kau punya, kau boleh beri keramahan. 5. Dengan Tangan yang kau punya, kau boleh beri bantuan dan pertolongan pada orang lain dan banyak lagi. Jadi sesungguhnya kau bukanlah miskin, hanya saja kau tidak pernah mahu memberi pada orang lain. Itulah yang menyebabkan oran...